Jumat, 13 Februari 2015


Burung gereja disebut juga Burung Pingai adalah jenis burung pipit kecil yang berasal dari keluarga Passeridae. Burung-burung ini mendiami kota-kota dalam jumlah yang sangat besar. Sparrow merupakan burung yang jinak dari semua burung liar. Pada umumnya, burung gereja berbentuk kecil, berwarna coklat-kelabu, gemuk, berekor pendek, dan memliki paruh yang kuat. Makanan burung ini adalah biji dan serangga kecil. Pada awalnya, sparrow berasal dari Eropa, Afrika, dan Asia, kemudian burung ini disebarkan ke Australia dan Amerika oleh penduduk. Saat ini House Sparrow (jenis burung gereja) lebih banyak ditemukan Amerika Utara, Australia, dan Amerika Selatan.
BURUNG GEREJA
Burung Gereja sejenis burung pipit yang tersebar di kebanyakan kawasan Eropa dan Siberia, dan kawasan-kawasan di Asia. Burung kecil pemakan biji-bijian dari sub famili passerinae dari famili burung manyar (Ploceidae). Ada 8 genus. 5 diantaranya terdapat di Afrika, tiga lainnya, burung gereja sejati (passer), burung gereja batu karang (Petronia) dan bondol Salju (Montifringila). Burung gereja yang biasa kita lihat selama ini adalah burung gereja yang bernama ilmiah (Passer Domesticus). Penamaan "Burung Gereja" di benua Amerika karena kebiasaanya tinggal di atap-atap gereja dan bangunan. Burung gereja merupakan burung polygami yang mempunyai suara monoton, namun jika dibawakan pada saat memperebutkan pakan atau betina, maka suara yang dibawakan akan terdengar ramai dan enak didengar, sehingga acapkali oleh para pemain burung lomba dijadikan master bagi burung akan dilombakan, karena suara yang dibawakan berkarakter rapat dan tegas.
Bentuk burung jantan dan betina hampir sama, sedangkan anak burung gereja, walaupun masih di dalam sarang, juga amat serupa dengan ibu bapanya. Bagaimanapun, warnanya lebih pucat, dan corak muka anak burung tidak begitu ketara. Warna bagian dada dan perutnya lebih berwarna kecoklatan.
Pada burung gereja pohon Peragaan percumbuan menjelang perkawinan burung gereja adalah dengan sang jantan menawarkan tempat bersarang bagi sang betina. Sang jantan akan bercicit terus menerus disekitar sang betina sambil memperagakan tarian dengan membuka sayap dan berusaha memberikan makan yang dibawa oleh sang jantan. Terkadang sang betina yang tidak menyukai pasangan jantan akan marah sehingga akan timbul pertarungan yang biasanya tidak sampai saling melukai. Perebutan betina oleh Burung gereja jantan juga menjadi pemandangan yang biasa kita saksikan. Betina yang terpikat akan datang dan menengok sarang yang telah dipersiapkan oleh jantan, dan bila dia merasa puas atau nyaman dengan sarang yang dibuat sang jantan maka pasangan itupun akan melakukan perkawinan.
Pada burung gereja sejati (P. Domesticcus) yang kerap dapat kira jumpai di sekitar lingkungan kita. Jika diamati dengan seksama, burung gereja sejati akan membentuk seperti pagar betis, beberapa jantan akan berusaha untuk menarik perhatian dari seekor betina. Kemudian mereka akan bersama-sama hinggap pada pucuk pohon atau rumpun atau kabel , lalu para gereja jantan akan bercicit dengan penuh semangat dan mengembangkan sayapnya sebelum melangsungkan perkawinan. Betina kemudian akan di kawini oleh beberapa jantan secara bergiliran secara bergantian dalam waktu yang relatif singkat. Burung gereja memang burung polygami, sehingga kita terkadang akan menemukan satu sangkar yang berisi satu betina dengan beberapa penjantan.
Burung gereja saat ini merupakan salah satu burung pemaster yang gaya suara bertarungnya menjadi pilihan bagi penghobiest burung, khususnya burung branjangan, Anis Kembang dan burung jenis lainnya. Burung gereja yang dirawat oleh manusia dari kecil sampai dewasa akan memberikan satu nuansa alami bagi perawatnya sekaligus menjadi burung master bagi burung lomba atau burung lainnya asal jangan di master dengan suara burung lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar