Burung
gereja disebut juga Burung Pingai adalah jenis burung pipit
kecil yang berasal dari keluarga Passeridae. Burung-burung ini mendiami
kota-kota dalam jumlah yang sangat besar. Sparrow
merupakan burung yang jinak dari semua burung liar. Pada umumnya, burung gereja
berbentuk kecil, berwarna coklat-kelabu, gemuk, berekor pendek, dan memliki
paruh yang kuat. Makanan
burung ini adalah biji dan serangga
kecil. Pada
awalnya, sparrow berasal dari Eropa,
Afrika,
dan Asia,
kemudian burung ini disebarkan ke Australia
dan Amerika
oleh penduduk. Saat ini House Sparrow (jenis burung gereja) lebih banyak
ditemukan Amerika Utara,
Australia,
dan Amerika Selatan.
BURUNG GEREJA
Burung
Gereja sejenis burung pipit yang tersebar di kebanyakan kawasan Eropa dan
Siberia, dan kawasan-kawasan di Asia. Burung kecil pemakan biji-bijian dari sub
famili passerinae dari famili burung manyar (Ploceidae). Ada 8 genus. 5 diantaranya
terdapat di Afrika, tiga lainnya, burung gereja sejati (passer), burung gereja
batu karang (Petronia) dan bondol Salju (Montifringila). Burung gereja yang
biasa kita lihat selama ini adalah burung gereja yang bernama ilmiah (Passer
Domesticus). Penamaan "Burung Gereja" di benua Amerika karena
kebiasaanya tinggal di atap-atap gereja dan bangunan. Burung gereja merupakan
burung polygami yang mempunyai suara monoton, namun jika dibawakan pada saat
memperebutkan pakan atau betina, maka suara yang dibawakan akan terdengar ramai
dan enak didengar, sehingga acapkali oleh para pemain burung lomba dijadikan
master bagi burung akan dilombakan, karena suara yang dibawakan berkarakter
rapat dan tegas.
Bentuk burung jantan dan betina hampir sama,
sedangkan anak burung gereja, walaupun masih di dalam sarang, juga amat serupa
dengan ibu bapanya. Bagaimanapun, warnanya lebih pucat, dan corak muka anak
burung tidak begitu ketara. Warna bagian dada dan perutnya lebih berwarna
kecoklatan.
Pada burung gereja pohon Peragaan percumbuan
menjelang perkawinan burung gereja adalah dengan sang jantan menawarkan tempat
bersarang bagi sang betina. Sang jantan akan bercicit terus menerus disekitar
sang betina sambil memperagakan tarian dengan membuka sayap dan berusaha memberikan
makan yang dibawa oleh sang jantan. Terkadang sang betina yang tidak menyukai
pasangan jantan akan marah sehingga akan timbul pertarungan yang biasanya tidak
sampai saling melukai. Perebutan betina oleh Burung gereja jantan juga menjadi
pemandangan yang biasa kita saksikan. Betina yang terpikat akan datang dan
menengok sarang yang telah dipersiapkan oleh jantan, dan bila dia merasa puas
atau nyaman dengan sarang yang dibuat sang jantan maka pasangan itupun akan
melakukan perkawinan.
Pada burung gereja sejati (P. Domesticcus)
yang kerap dapat kira jumpai di sekitar lingkungan kita. Jika diamati dengan
seksama, burung gereja sejati akan membentuk seperti pagar betis, beberapa
jantan akan berusaha untuk menarik perhatian dari seekor betina. Kemudian
mereka akan bersama-sama hinggap pada pucuk pohon atau rumpun atau kabel , lalu
para gereja jantan akan bercicit dengan penuh semangat dan mengembangkan
sayapnya sebelum melangsungkan perkawinan. Betina kemudian akan di kawini oleh
beberapa jantan secara bergiliran secara bergantian dalam waktu yang relatif
singkat. Burung gereja memang burung polygami, sehingga kita terkadang akan
menemukan satu sangkar yang berisi satu betina dengan beberapa penjantan.
Burung gereja saat ini merupakan salah satu
burung pemaster yang gaya suara bertarungnya menjadi pilihan bagi penghobiest
burung, khususnya burung branjangan, Anis Kembang dan burung jenis lainnya.
Burung gereja yang dirawat oleh manusia dari kecil sampai dewasa akan
memberikan satu nuansa alami bagi perawatnya sekaligus menjadi burung master
bagi burung lomba atau burung lainnya asal jangan di master dengan suara burung
lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar