Meneliti
perilaku agresif burung gereja dengan burung robot
Meski posturnya sangat mungil, memiliki kemampuan
untuk bertarung hingga salah satu burung mati. Sebuah penelitian baru-baru ini
menunjukkan, sebelum bertarung, burung gereja terlebih dulu mengepakkan
sayapnya sebagai tanda tantangan. Dan, seperti layaknya film kungfu, burung
gereja jantan yang mengepakkan sayap tersebut benar-benar akan bertarung hingga
salah satu dari mereka mati.
Burung Gereja jantan memang akan sangat marah ketika
ada burung jantan lainnya yang mengganggu wilayahnya. Kemarahan itu bisa
menjadi pertarungan sengit di antara mereka.Namun tidak semua burung gereja
jantan selalu bertarung hingga mati. Ada juga yang sekadar menggertak dan
menakut-nakuti musuhnya, dengan menggunakan gerakan sayapnya untuk menunjukkan
dirinya siap bertarung dan menerima tantangan burung lain.Untuk
mempelajari perilaku bertarung burung gereja, para ilmuwan Universitas Duke di
Durham, North Carolina, AS, membuat burung robot menggunakan burung gereja yang
sudah mati.
Peralatan robotik seperti motor dan komponen lain
dipasangkan ke dalam jasas burung gereja yang sudah mati. Dengan demikian,
peneliti bisa mengontrol sayap dari burung robot ini. Selanjutnya, robot burung
gereja ditempatkan dalam wilayah di Pennsylvania, di mana banyak burung gereja
berkembang biak.Bukan hanya itu, tim peneliti yang dipimpin ahli biologi Rindy
Anderson itu sengaja meletakkan burung robot di wilayah yang sudah menjadi
kekuasaan seekor burung gereja jantan. Robot pun dimainkan, diawali dengan
memutar kicauan burung tersebut, kemudian mulai mengepakkan sayapnya di hadapan
burung gereja jantan yang asli selaku objek penelitian.
Di lokasi yang sama, tim peneliti juga menempatkan
beberapa boneka burung dengan posisi diam dan boneka burung dengan posisi
berputar, tetapi semuanya tidak disertai dengan rekaman kicauan. Jadi yang
berkicau hanya burung gereja robot saja.Hasilnya cukup mengejutkan! Burung
gereja jantan ternyata lebih bersikap agresif terhadap burung lain yang ada di
wilayahnya yang terlihat mengepakkkan sayapnya dan selalu berkicau. Ia tidak
menggubris keberadaan boneka yang hanya diam atau cuma berputar-putar saja.
Wah, benar-benar gentle ya…
Itu menandakan bahwa jika burung gereja mengepakkan
sayapnya (biasanya sebanyak lima kali) di depan burung lainnya, berarti dia
sudah mengibarkan bendera tantangan. Apabila yang ditantang merespon dengan
mengepakkan sayapnya (juga sebanyak lima kali), maka pertarungan akan segera
dimulai, bahkan sampai mati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar