Jumat, 16 Januari 2015


Meneliti perilaku agresif burung gereja dengan burung robot
Meski posturnya sangat mungil, memiliki kemampuan untuk bertarung hingga salah satu burung mati. Sebuah penelitian baru-baru ini menunjukkan, sebelum bertarung, burung gereja terlebih dulu  mengepakkan sayapnya sebagai tanda tantangan. Dan, seperti layaknya film kungfu, burung gereja jantan yang mengepakkan sayap tersebut benar-benar akan bertarung hingga salah satu dari mereka mati.
Burung Gereja jantan memang akan sangat marah ketika ada burung jantan lainnya yang mengganggu wilayahnya. Kemarahan itu bisa menjadi pertarungan sengit di antara mereka.Namun tidak semua burung gereja jantan selalu bertarung hingga mati. Ada juga yang sekadar menggertak dan menakut-nakuti musuhnya, dengan menggunakan gerakan sayapnya untuk menunjukkan dirinya siap bertarung dan menerima tantangan  burung lain.Untuk mempelajari perilaku bertarung burung gereja, para ilmuwan Universitas Duke di Durham, North Carolina, AS, membuat burung robot menggunakan burung gereja yang sudah mati.
Peralatan robotik seperti motor dan komponen lain dipasangkan ke dalam jasas burung gereja yang sudah mati. Dengan demikian, peneliti bisa mengontrol sayap dari burung robot ini. Selanjutnya, robot burung gereja ditempatkan dalam wilayah di Pennsylvania, di mana banyak burung gereja berkembang biak.Bukan hanya itu, tim peneliti yang dipimpin ahli biologi Rindy Anderson itu sengaja meletakkan burung robot di wilayah yang sudah menjadi kekuasaan seekor burung gereja jantan. Robot pun dimainkan, diawali dengan memutar kicauan burung tersebut, kemudian mulai mengepakkan sayapnya di hadapan burung gereja jantan yang asli selaku objek penelitian.
Di lokasi yang sama, tim peneliti juga menempatkan beberapa boneka burung dengan posisi diam dan boneka burung dengan posisi berputar, tetapi semuanya tidak disertai dengan rekaman kicauan. Jadi yang berkicau hanya burung gereja robot saja.Hasilnya cukup mengejutkan! Burung gereja jantan ternyata lebih bersikap agresif terhadap burung lain yang ada di wilayahnya yang terlihat mengepakkkan sayapnya dan selalu berkicau. Ia tidak menggubris keberadaan boneka yang hanya diam atau cuma berputar-putar saja. Wah, benar-benar gentle ya…
Itu menandakan bahwa jika burung gereja mengepakkan sayapnya (biasanya sebanyak lima kali) di depan burung lainnya, berarti dia sudah mengibarkan bendera tantangan. Apabila yang ditantang merespon dengan mengepakkan sayapnya (juga sebanyak lima kali), maka pertarungan akan segera dimulai, bahkan sampai mati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar